You are here
Pendidikan dan Advokasi untuk Memperkuat Komunitas Adat
Primary tabs
Diskusi tentang komunitas atau masyarakat adat menjadi diskusi yang masih parsial dan belum banyak menyentuh berbagai kelompok sosial, termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Masyarakat adat lebih banyak dibicarakan pada kalangan tertentu seperti pemerhati masyarakat adat dan OMS (Organisasi Masyarakat Sipil). Sedangkan di ruang sosial lain, belum banyak wacana-wacana tentang masyarakat adat bahkan terkesan jauh dari pembahasan yang dianggap penting. Berdasarkan kondisi tersebut, Delima Silalahi memiliki keinginan untuk membumikan diskusi tentang masyarakat adat di berbagai ranah, termasuk di perguruan tinggi. Delima merupakan salah satu penggerak dan advokator pada komunitas adat di Batak, sekaligus Direktur Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM). Ia aktif dalam melakukan pendampingan pada masyarakat untuk memperjuangkan hak atas tanah adat dari eksploitas korporasi. Salah satu keberhasilannya adalah pemberian hak pengelolaan sah atas 7.213 hektar hutan adat kepada 6 kelompok masyarakat Tano Batak. Hutan tersebut dipulihkan dan ditanami spesies hutan asli agar dapat mengurangi risiko krisis iklim.
Berbasis harapan dan keinginan tersebut, Delima berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa mata kuliah pemberdayaan masyarakat pada kegiatan Eurasia Lecturer Series #Episode11 pada hari Rabu, 14 Mei 2025 tentang Pendidikan untuk menguatkan komunitas adat. Delima berbagi pengalaman tentang bagaimana mendampingi berbagai komunitas adat di wilayah Batak untuk memperjuangkan hak tanah adat mereka. Selain itu, ia juga menegaskan tentang pentingnya memperkenalkan isu-isu komunitas adat pada setiap lapisan masyarakat, sehingga perjuangan mereka menjaga hutan dan kelestarian lingkungan bukan lagi menjadi perbincangan yang asing. Harapannya, dengan mengenalkan masyarakat adat pada lingkungan akademik khususnya, maka mahasiswa dapat memiliki kesadaran dan kepekaan kritis terhadap eksistensi masyarakat adat. Memiliki perspektif luas bahwa pembangunan tidak hanya menyoal pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan, namun perlu juga memperhatikan aspek lain seperti kelestarian lingkungan dan eksistensi masyarakat adat yang lekat dengan tanah dan hutan . (SGA)
Link Terkait
Sistem Informasi
Kontak Kami
Channel Dilogi
Podcast Dilogi
Copyright © 2025,