You are here
MEMBACA PERAN PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI PEMUDA: UNY DAN KARANG TARUNA KOTA YOGYAKARTA LAKUKAN KOLABORASI PENELITIAN BERSAMA
Primary tabs

Tim peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan penelitian lapangan yang berkolaborasi dengan Karang Taruna Kota Yogyakarta, yang bertempat di Kantor Kemantren Danurejan. Kegiatan ini menjadi bagian dari riset dengan judul “Membaca Realitas Peran dan Posisi Perempuan pada Organisasi Kepemudaan di DIY”. Kegiatan diawali dengan penandatanganan dokumen kerja sama antara tim peneliti UNY yang diwakili oleh Dr. Nur Endah Januarti, S.Pd., M.A. dan perwakilan Karang Taruna Kota Yogyakarta. Penandatanganan ini menjadi simbol dimulainya sinergi antara dunia akademik dan komunitas kepemudaan dalam upaya memahami dinamika gender di ranah organisasi sosial.
Tim peneliti UNY terdiri dari Dr. Nur Endah Januarti, S.Pd., M.A., Dr. Grendi Hendrastomo, S.Sos., M.M., M.A., serta Sasiana Gilar Apriantika, S.Pd., M.A.. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa sebagai asisten riset, yaitu Rajif Muzamil Rohman, Lula Nurfadila, dan Tias Isnawati. Kolaborasi penelitian ini melibatkan dua kemantren di Kota Yogyakarta, yaitu Mergangsan dan Pakualaman. Kedua wilayah tersebut dipilih melalui metode random sampling, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat merepresentasikan kondisi nyata organisasi kepemudaan di wilayah perkotaan DIY secara umum.
Dalam sesi pembukaan, Dr. Nur Endah Januarti menjelaskan latar belakang riset tersebut “Kami menemukan data beberapa tahun lalu bahwa mayoritas organisasi kepemudaan di DIY, khususnya Karang Taruna, masih diketuai oleh laki-laki. Hanya sekitar 3% yang dipimpin oleh perempuan. Yang menarik, meskipun ketuanya laki-laki, peran strategis dan ide-ide kreatif justru banyak digerakkan oleh perempuan. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah perempuan tidak memiliki kompetensi menjadi ketua, tidak ingin menjadi pemimpin, atau ada hambatan akses bagi mereka?” ujar Dr. Nur Endah.
Setelah pembukaan dan penandatanganan kerja sama, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan teknis pengisian kuesioner kepada para peserta yang merupakan pengurus dan anggota Karang Taruna dari dua kemantren terpilih. Para responden kemudian mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh tim riset. Tahapan berikutnya adalah diskusi terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) yang dibagi berdasarkan jenis kelamin. Dalam sesi ini, peserta berdiskusi mengenai pengalaman, tantangan, serta pandangan mereka terhadap posisi dan kontribusi perempuan dalam kepemimpinan organisasi kepemudaan. FGD tersebut menjadi sarana penting bagi tim peneliti untuk menggali perspektif mendalam dan memperkaya data kuantitatif yang telah diperoleh sebelumnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan hasil riset dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan organisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan partisipasi yang lebih inklusif dan adil. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi penutupan dan dokumentasi bersama antara tim peneliti UNY dan perwakilan Karang Taruna Kota Yogyakarta. (Rajif)
Link Terkait
Sistem Informasi
Kontak Kami
Channel Dilogi
Podcast Dilogi
Copyright © 2025,