Tim Peneliti dari Departemen Pendidikan Sosiologi FISIP Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik Berbasis GEDSI (Gender Equity, Disability, and Social Inclusion) di SMAN 1 Dukun, Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 8-9 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 30 siswa yang berasal dari kelas X dan XI yang antusias memahami isu-isu kebangsaan, politik partisipatif, serta pentingnya perspektif kesetaraan dan inklusivitas dalam kehidupan sosial dan politik. Kegiatan diawali dengan sambutan yang diberikan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Dukun, yaitu Ibu Ruri Purnawawati, M.Pd., kemudian dilanjutkan dengan penandatangan dokumen kerja sama antara 2 lembaga tersbeut.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, melalui paparan materi sebagai pengetahuan awal, namun lebih banyak menekankan pada aktivitas peserta.  Aktivitas berlangsung interaktif, mulai dari simulasi peran, pembuatan mind map, dan diskusi reflektif. Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan 4 materi utama yaitu Mari Mengenal Politik; Kesetaraan Gender dalam Politik; Isu Disabilitas dalam Akses Politik; serta Menciptakan Inklusi Sosial bagi kelompok Rentan. Metri pelatihan ini berbasis pada modul yang telah disusun sebelumnya dan telah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi.

Fasilitator dalam kegiatan pelatihan ini melibatkan 4 dosen dan 3 mahasiswa, yang sekaligus juga tim sebagai tim peneliti, yaitu Dr. Grendi Henrastomo selaku ketua peneliti, Dr. Nur Endah Januarti, Datu Jatmiko, M.A., serta Sasiana Gilar Apriantika, M.A., serta 3 mahasiswa yaitu Mohamad Effendi Noor, Faizal Ahmad Ardianto, dan Riamita Kistiana Devi. Para fasilitator mengajak peserta untuk memahami konsep dasar politik dan bagaimana menggunakan perspektif GEDSI untuk dapat menghasilkan praktik politik yang inklusif dan setara.

Kegiatan ini menjadi bagian dari tindak lanjut penelitian oleh tim peneliti dari Departemen Pendidikan Sosiologi FISIP UNY yang telah dilakukan sejak tahun 2024 terkait Pendidikan Politik berbasis GEDSI. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh komponen masyarakat seperti pendidik, mahasiswa, dan siswa turut berperan aktif dalam menciptakan pemahaman politik yang setara dan inklusif di sekolah menengah atas sebagai lokus pemilih pemula memeroleh pengetahuan tentang politik, sekaligus menerapkan nilai-nilai pendidikan politik yang demokratis dan berkeadilan.

Selain memberikan materi dasar politik, fasilitator juga mengajak peserta untuk menganalisis isu-isu sosial di sekitar mereka terkait fenomena real representasi perempuan dalam kepemimpinan yang masih minim, akses penyandang disabilitas terhadap partisipasi politik yang belum banyak diperhatikan, serta tantangan yang dihadapi kelompok rentan untuk mendapatkan hak politik. Setiap sesi diakhiri dengan refleksi bersama yang menumbuhkan empati, tanggung jawab sosial, dan kesadaran untuk bertindak berdasarkan prinsip inklusivitas.

Kegiatan Pendidikan Politik Berbasis GEDSI ini menjadi wujud nyata komitmen UNY dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya pada poin dosen dan mahasiswa berkegiatan di luar kampus serta program studi berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial.

Melalui kegiatan ini, Departemen Pendidikan Sosiologi UNY berharap muncul generasi muda yang kritis, peka terhadap ketimpangan sosial, dan berani mengambil peran dalam perubahan sosial yang berkeadilan. Pendidikan politik berbasis GEDSI bukan hanya tentang memahami sistem politik, tetapi juga tentang menanamkan nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keberagaman sebagai fondasi kehidupan demokratis (SGA).