You are here
Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi UNY terlibat dalam Penelitian Evaluasi Efektifitas dan Efisiensi Program Penguatan Pendidikan Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Berbasis Pendidikan STEM bersama PSKP Kemendikbud dan SEAMEO
Primary tabs

Pendidikan sains dan teknologi memegang peran penting dalam menjawab tantangan global abad ke-21, transformasi digital, perubahan iklim dan ketimpangan sosial. Menyikapi hal tersebut, Kemendikbud melalui kolaborasi dengan SEAMEO STEM-ED dan perguruan tinggi mitra menyelenggarakan penelitian dan evaluasi kebijakan program STEP-STEM sebagai upaya penguatan kapasitas pendidik dalam menerapkan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Salah satu dosen Pendidikan Sosiologi UNY, Grendi Hendrastomo terlibat dalam kajian penelitian untuk mengkaji efektivitas implementasi unit pembelajaran STEM dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil akademik siswa di Indonesia sehingga menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan STEM di Indonesia. Keterlibatan ini didasarkan atas kompetensi dosen tersebut dalam kajian kritis kebijakan pendidikan dan akademik di Indonesia. Selain itu, keterlibatan dalam Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI) memberikan daya dukung yang konstruktif terhadap advokasi permasalahan pendidik yang dialami di lapangan.
Penelitian yang dilaksanakan selama kurang lebih 1 tahun dari 2023-2024 ini menghasilkan hasil evaluasi program bahwa Program STEP-STEM yang dikembangkan sebagai inisiatif peningkatan kualitas pendidikan abad ke-21 telah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan kapasitas guru dan dosen dalam pembelajaran berbasis STEM. Namun, untuk memperluas dampaknya dan menjamin keberlanjutannya, dibutuhkan kebijakan strategis dan terintegrasi. Rekomendasi kebijakan diarahkan pada level Kementerian dan Perguruan Tinggi.
Di level Kementerian, kebijakan direkomendasikan untuk memperluas pelatihan STEP-STEM secara nasional, investasi pada infrastruktur STEM di sekolah, integrasi prinsip GEDSI dalam pembelajaran STEM, serta kolaborasi lintas sektor dengan dunia industri dan kementerian lain. Kebijakan ini diperlukan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran STEM yang inklusif, kontekstual dan berkelanjutan. Sementara di level perguruan tinggi, kebijakan perlu difokuskan pada integrasi kurikulum STEM dalam program studi, penguatan pusat pengembangan profesional dosen, dukungan pendanaan untuk riset dan inovasi, serta pembentukan kemitraan strategis dengan sekolah dan industri. Kebijakan ini akan menyiapkan calon guru yang adaptif terhadap tantangan duni pendidikan dan industri masa depan. (Januarti)
Link Terkait
Sistem Informasi
Kontak Kami
Channel Dilogi
Podcast Dilogi
Copyright © 2025,















