You are here
Ibu-Ibu di Dusun Bonosoro Kulon Progo Turut Andil dalam Menumbuhkan Pendidikan Politik Berbasis GEDSI (Gender Equity, Disability, and Social Inclusion)
Primary tabs

Tim Peneliti dari Departemen Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bertugas di Dusun Bonosoro, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Agenda kali ini melaksanakan Pelatihan Pendidikan Politik Berbasis GEDSI bagi ibu-ibu setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman Perempuan mengenai pentingnya peran aktif dalam ranah politik, serta mendorong partisipasi yang setara dan inklusif di lingkungan Masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta ibu-ibu dari empat RT di Dusun Bonosoro selama tiga pertemuan yakni hari Minggu, Senin dan Rabu (26,27,29/10/2025)
Faizal Ahmad sebagai koordinator di kelompok KKN tersebut, dalam program ini mengatakan “Pada kesempatan kali ini mengajak ibu-ibu sebagai kelompok perempuan di Dusun Bonosoro Kabupaten Kulon Progo untuk membangun kesadaran awal mengenai pendidikan politik dengan topik utama berupa mengenal politik, kesetaraan gender dalam politik, isu disabilitas dalam akses politik, serta menciptakan inklusi sosial bagi kelompok rentan”
Pada pertemuan pertama, peserta diajak menggali pemahaman tentang makna politik dimulai dengan menggambar apa yang diketahui tentang politik hingga berandai-andai berada dalam posisi kepala desa. Banyak peserta mengusulkan ide program seperti layanan kesehatan gratis, penyediaan lapangan kerja, serta bantuan bagi keluarga kurang mampu. Selain itu, melalui permainan edukatif tentang “kodrat dan gender”, ibu-ibu diajak mengenali bahwa peran sosial dapat dijalankan oleh siapa pun tanpa dibatasi jenis kelamin.
Pertemuan kedua membahas pentingnya partisipasi politik bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, dan pemilih pemula. Para peserta menyoroti perlunya akses yang memadai di tempat pemungutan suara (TPS) serta pendampingan khusus bagi lansia dan difabel. Beberapa peserta bahkan menceritakan praktik nyata di Bonosoro, di mana petugas KPPS datang langsung ke rumah lansia dan penyandang disabilitas agar hak pilih mereka tetap tersalurkan. Langkah ini dinilai sebagai wujud penerapan nyata dari nilai-nilai GEDSI dalam sistem politik desa.
Sementara itu, pada pertemuan ketiga yang mengusung tema menciptakan inklusi sosial dengan aktivitas berupa “Beda Itu Biasa, Setara Itu Luar Biasa”, para peserta menulis harapan mereka terhadap dunia politik, seperti ingin dihargai pendapatnya, bebas dari kekerasan dalam rumah tangga, dan dilibatkan dalam kegiatan Masyarakat.
Melalui pelatihan ini, tim peneliti dan kelompok KKN berharap dapat menanamkan nilai-nilai kesetaraan dan inklusifitas pada masyarakat desa. Program ini sekaligus menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa dalam memperkuat literasi politik berbasis GEDSI sebagai langkah menuju masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya kesetaraan. (Faizal Ahmad Ardianto)
Link Terkait
Sistem Informasi
Kontak Kami
Channel Dilogi
Podcast Dilogi
Copyright © 2025,















